Pertama kali diperkenalkan pada ajang MWC 2018 yang diadakan awal tahun ini, ASUS akhirnya menboyong ZenFone 5 ke pasar domestik. Seperti seri Max Pro M1, smartphone ini masih mengandalkan chip Qualcomm Snapdragon 636 dengan kombinasi RAM dan memori internal, yaitu 4GB dan 64GB. Bedanya, smartphone ini sekarang telah dilengkapi dengan layar poni seperti iPhone X yang jadi tempat bercokolnya kamera depan.
Berbekal material metal berlapis kaca yang berkilau pada kedua sisinya, Anda dapat merasakan kesan elegan dan mewah yang begitu menonjol pada sang perangkat. Demi melindungi perangkat dari goresan, ASUS melengkapinya dengan softcase transparan. Dipatok dengan harga Rp4 jutaan, apakah ponsel ini layak untuk masuk dalam daftar belanja lebaran Anda? Simak ulasan selengkapnya lewat tulisan berikut.
- Paket Penjualan : Charger, kabel data, buku manual, kartu garansi, clear case, pin ejector
- Warna : Deepsea Black, Meteor Silver
- Harga : Rp 4.299.000
- Produk : -
Balutan Kaca Nan Elegan
Masuk dalam kategori ponsel kelas menengah atas, wajar bila ZenFone 5 menggunakan material logam dengan balutan kaca yang menegaskan kesan elegan bagi pemiliknya. Bicara soal ketahanannya, ASUS telah menambahkan kaca Corning Gorilla Glass pada sisi depan dan belakangnya. Sayangnya tidak disebutkan Gorilla Glass versi berapa yang diadopsi oleh sang perangkat. Sementara agar tidak mudah kotor, ponsel ini juga dibekali dengan soft case berwarna transparan dalam paket penjualannya.
Pada ruas kanan Anda bisa melihat tombol daya yang berdampingan dengan pengatur volume. Sementara slot kartu dual nano SIM hybrid ditempatkan di sisi kiri. Bagian bawah tampak sesak dengan adanya port audio 3.5mm, USB Type-C dan celah speaker.
Adapun bagian atasnya hanya tampak mikrofon peredam kebisingan (noise cancellation dedicated mic).
Beralih ke belakang, Anda bisa melihat kamera di pojok kiri atas tertata secara vertikal lengkap dengan lampu kilat LED yang berada di luar frame dua sensornya. Baru pada bagian tengah tertanam sensor pemindai sidik jari serta logo ASUS yang berlokasi tepat di bawahnya.
Layar poni 6,2 Inci
Seperti sudah sedikit diulas sebelumnya, ZenFone 5 telah mengusung panel berdiagonal 6,2 inci. Lalu untuk resolusi yang digunakan sendiri adalah Full HD+ atau setara dengan 2160x1080 piksel. Tidak berhenti di sini, ASUS juga menegaskan bahwa layar miliknya telah dibekali dengan tingkat kecerahan maksimal 450 nit serta rasio kontras 1500:1. Demikian pula dengan tingkat reproduksi color gamut NTSC dari sang panel yang cukup tinggi hingga 85%. Ada pula fitur bertajuk Smart Screen On yang akan memungkinkan layar terus menyala selama mata pengguna menatapnya.
Saat menggunakan smartphone di bawah terik sinar matahari, panel dari ponsel ini memperlihatkan ketajaman tampilan menu yang memadai. Rasio layar ke bodi dari ponsel bahkan telah mencapai sekitar 83% berkat adanya poni pada bagian atas. Beralih pada pengaturannya, pengguna dapat mencoba mengatur tingkat warna yang dipancarkan oleh layar mulai dari Warm (hangat) sampai Cool (sejuk). Sementara mode malam yang dibenamkan juga dapat Anda aktifkan secara otomatis ataupun manual. Selebihnya adalah pengaturan screen saver, ukuran huruf dan ukuran tampilan yang merupakan bawaan dari sistem operasi Android Oreo.
Android Oreo Plus ZEN UI 5.0
Melenggang dengan sistem operasi Android Oreo, ZenFone 5 hadir dengan balutan antarmuka Zen UI 5.0 yang dilengkapi dengan beragam aplikasi serta fitur bawaan. Agar ponsel Anda memiliki tampilan yang baru setiap harinya, ZenFone 5 juga dilengkapi dengan Wallpaper Slideshow yang berisikan kumpulan wallaper dalam berbagai macam kategori yang dapat berganti secara otomatis.
Zen UI juga memboyong tema, galeri, file manager, kontak hingga ASUS WebStorage. Smartphone ini juga menawarkan ruang penyimpanan Google Drive gratis hingga sebesar 100GB. Fitur lain seperti kelola aplikasi, app lock, hide app, game genie, page marker dan twin apps juga turut disertakan. Mode satu tangan dan kontrol gerakan (motion gesture) berjuluk Zen Motion yang memudahkan pengguna untuk mengakses aplikasi cukup dengan gerakan jari di atas layar juga dapat Anda manfaatkan di sini.
Pengguna yang sudah cukup familiar dengan Zen Motion pada ponsel garapan vendor Taiwan ini tentu telah mengetahui bahwa ponsel ini juga dapat Anda nyalakan atau matikan layarnya cukup dengan mengetukkan jari sebanyak dua kali. Sementara untuk memeriksa notifikasi masuk pengguna cukup menggeser jemari ke arah atas atau bawah pada panel pemindai sidik jari yang berada di belakang.
Kemudian untuk fitur baru yang dibenamkan diantaranya ialah ZeniMoji dan OptiFlex. ZeniMoji memungkinkan pengguna untuk membuat animasi hewan cukup dengan memperlihatkan berbagai ekspresi wajah di depan kamera. Menariknya, animasi hewan ini dapat pula diterapkan saat Anda melakukan live streaming. Sedang OptiFlex akan membuat peluncuran aplikasi berjalan lebih cepat.
Perihal fitur keamanan yang disajikan juga tak kalah canggih dengan ditambahkannya fitur pengenalan wajah. Sementara untuk pemindaian sidik jari juga dapat Anda gunakan pula untuk menerima panggilan telepon masuk. Seluruh izin aplikasi (App Permissions) yang terpasang pada perangkat ini juga dapat diperiksa satu persatu lewat menu settings-> Apps & Notifications.
Teknologi kecerdasan buatan yang kini tengah naik daun selain pada kamera juga dapat ditemui pula pada aspek display, volume nada dering dan pengisian baterai. AI Ringtone akan menyesuaikan volume nada dering ponsel dengan kondisi lingkungan sekitar pengguna. Jika ponsel berada pada lingkungan yang sunyi, volume nada deringnya akan dikurangi. Demikian pula dengan sebaliknya. Adapun pada AI Charging, perangkat ini akan mempelajari kebiasaan saat pengguna mengisi baterai perangkat. Contohnya jika pengguna terbiasa mengisi daya sepanjang malam, maka teknologi AI akan membuat pengisian baterai berhenti saat mencapai 80% serta akan melanjutkannya hingga 100% tepat sebelum Anda terbangun dari tidur. Hal ini dimaksudkan supaya umur baterai menjadi dua kali lebih awet.
Chip Qualcomm Snapdragon 636
Memiliki label harga yang cukup tinggi nyatanya sang pabrikan memilih jenis chip yang sama seperti yang dibenamkan pada Max Pro M1. Chipset Qualcomm Snapdragon 636 dipilih untuk jadi pemacu kinerjanya. Menggunakan custom core Kryo 260 berbasis Cortex-A73 yang sebelumnya diwariskan dari prosesor Qualcomm Snapdragon seri 800, ada delapan inti prosesor yang memanfaatkan arsitektur big.LITTLE yang terdiri dari empat Cortex-A73 dengan clock speed 1.8GHz dan empat inti sisanya berkecepatan 1.6GHz berjenis Cortex-A53. Dengan demikian untuk menangani kinerjanya dapat saling bergantian antara Cortex-A73 yang lebih menjanjikan performa serta Cortex-A53 yang lebih unggul dari sisi konsumsi daya yang jauh lebih efisien.
Masuk ke memori, ZenFone 5 menyiapkan kombinasi RAM sebesar 4GB dan penyimpanan internal berkapasitas 64GB. Pengguna juga dapat memperluas ruang memori dengan kartu microSD, meski slot yang disediakan harus bergantian dengan slot SIM2. Guna mendapatkan gambaran kinerja yang lebih jelas, Anda bisa melihat hasil uji benchmark lewat tabel yang dilampirkan.
Menyandang spesifikasi seperti yang disebutkan, wajar bila ZenFone 5 merupakan ponsel yang sangat cocok untuk bermain game. Sejumlah sensor penting seperti Accelerometer, Light, proximity, Magnetometer dan Gyroscope juga telah ditanamkan di dalamnya. Operasional perangkat juga telah didukung dengan baterai berkapasitas daya 3.300mAh. Mengingat kapasitas yang jauh lebih kecil, wajar bila waktu pengisian daya dari perangkat ini terasa lebih singkat dibanding ZenFone Max Pro M1 yang memiliki besaran hingga 5.000mAh. Kinerja baterai selengkapnya dapat Anda lihat pada grafis yang disediakan.
Antutu v6.2.7 |
124180 |
GeekBench 4 |
Single-core: 1315 Multi-core: 4712 Compute: 4468 |
PC Mark (Work 2.0 Performance) |
5712 |
3D Mark (Sling Shot Extreme) |
Open GL ES 3.1: 944 Vulkan: 748 |
BaseMark II OS II |
1990 (overall) |
Tes Baterai
Jenis Aktivitas |
Persentase pengurangan |
Game HD Play |
22 |
Browsing 3G/4G |
6 |
Video HD Playback |
10 |
Music Playback |
3 |
Dual Kamera Plus ZeniMoji
ASUS mempersenjatai bagian belakang ZenFone 5 dengan kamera utama Sony IMX363 dengan resolusi 12MP dan apperture f/1.8. Fitur lainnya termasuk ukuran piksel 1,4 mikron, 4-axis OIS, dual-pixel autofocus dan sudut pandang gambar hingga 83 derajat. Sementara sensor kedua merupakan kamera sudut lebar berukuran 8 megapiksel dengan apperture f/2.0 yang dapat mengabadikan pemandangan luas dengan sudut hingga 120 derajat. Pengguna dapat juga mengabadikan gambar dengan efek bokeh. Lebih kerennya lagi, fitur AI yang disertakan juga siap mengenali objek gambar secara otomatis. Seperti Huawei, 16 opsi objek yang disiapkan akan membuat kualitas foto yang dihasilkan jadi lebih optimal.
Beralih ke depan, Anda akan menemukan kamera berukuran 8MP dengan diafragma f/2.0. Buat Anda yang penasaran di mana ASUS meletakkan fitur ZeniMoji, rupanya ia tidak terintegrasi pada aplikasi kamera. Hampir keseluruhan fitur selfie dijejalkan pada aplikasi khusus bernama Selfie Master. Lewat aplikasi inilah pengguna dapat mengabadikan selfie atau bahkan melakukan live streaming dengan efek beauty yang memikat mata.
Perihal hasil gambarnya saat di luar ruangan dengan kondisi cerah juga memperlihatkan kualitas yang memuaskan. Pengaturan yang diterapkan pada kamera sang perangkat memang lebih condong ke mode vivid yang menampilkan warna mencolok atau ‘ngejreng.’ Bagi sebagian orang hal ini memang menyenangkan, namun tentu saja warna yang disuguhkan menjadi tidak natural. Mode pengenalan objek berbasis AI meski cukup akurat faktanya justru membuat wajah orang yang ada pada gambar tidak terlihat sebagaimana aslinya. Penerapan efek beauty pada beberapa kasus agaknya masih belum mempertimbangkan perbedaan jenis kelamin dari sang objek.
Sementara saat digunakan untuk memotret di malam hari, kualitas fotonya terpantau bagus asalkan Anda memotretnya dalam posisi stabil atau tidak bergoyang. Saat objek yang dibidik dalam kondisi bergerak cukup cepat, noise pada gambar mulai terlihat meningkat. Sementara untuk efek bokeh pada malam hari memperlihatkan hasil yang cukup impresif dengan pemisahan tepi objek depan dan belakang yang akurat.
Berpaling pada kamera depan, Anda akan mendapati gambar yang diproduksi memang mengesankan. Namun bagi pengguna berjenis kelamin pria, efek beauty yang disematkan memang terlihat kurang sesuai. Ke depannya, ASUS tentu diharapkan akan dapat memperbaiki masalah ini. Adapun untuk pengambilan gambar dengan efek bokeh juga dapat diandalkan, meski pada bagian depannya hanya mengusung kamera tunggal.
Kesimpulan
Untuk ukuran perangkat dengan harga empat jutaan, ponsel ini agaknya cukup dapat memenuhi ekspektasi pengguna dalam menghadirkan fotografi malam berkualitas tinggi yang nyaris sempurna. Teknologi kecerdasan buatan yang dibenamkan juga memastikan agar gambar yang tersaji memiliki pengaturan yang optimal sesuai dengan objek yang dibidik. Sayangnya untuk objek wajah manusia, pengaturan yang diberikan memang cenderung lebih pas untuk wanita. Hal yang sama juga dapat Anda temui saat mengambil swafoto.
Dari segi performa, ponsel ini juga terbilang andal dengan nilai benchmark tinggi serta kinerja yang lancar saat dipakai untuk bermain game berat. Sementara adanya poni pada bagian atas layar memang masih bisa disembunyikan oleh antarmuka ZEN UI yang disertakan. Kombinasi RAM 4GB dengan penyimpanan internal 64GB juga menjamin agar aplikasi yang tertanam tidak memperlambat kinerja perangkat secara keseluruhan.
.
Penulis: Galing